UtangMencekik, Negara Berkembang Terancam Gagal Bayar | Polisi Tembak Polisi, Brigadir J Lepaskan 7 Kali Tembakan | Piala AFF U-19: Laos Optimistis Bisa Singkirkan Thailand di Semifinal. Home > Archive. Potensi Gempa Megathrust di Pantai Selatan Jawa, Pemda DIY Siapkan Penanganan. Sabtu, 20 Juli 2019 | 15:13 WIB
BERITAMAGELANGID - Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di lereng Gunung Merapi, salah satunya Desa Beringin Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Selasa (2/3/2021). Sejumlah pohon di wilayah tersebut tumbang menutup akses jalan dan merusak rumah warga.
Sleman DIY - PSS Sleman tengah menjalani pemusatan latihan (TC) di kawasan wisata Kaliurang, lereng Gunung Merapi Sleman sejak awal pekan ini. TC ini digelar sebagai persiapan untuk menatap kompetisi Liga 1 musim 2022-2023.. Penyerang sayap Super Elja, Miftahul Hamdi mengatakan selama TC tim pelatih memberikan porsi latihan dua kali sehari.
Fast Money. BNews–MAGELANG– Gunung Merapi yang menyimpan sejuta misteri ternyata memilki hal lain yang harus kalian ketahui. Ya, soal wisata dan lokasi indah yang patut kalian kunjungi setiap akhir pekannya. Mulai wisata alam hingga buatannya, dengan latar belakang gunung merapi memang layak untuk dikunjungi. Khususnya yang berada di Kabupaten Magelang, terdapat beberapa wisata yang sangat menarik. Gunung Merapi sendiri untuk di sisi Kabupaten Magelang terdapat di tiga wilayah. Yakni Kecamatan Sawangan, Dukun dan Srumbung. Dimana setiap Kecamatan terdapat beberapa lokasi wisata yang harus dikunjungi. Dan kali ini mencoba merangkum beberapa lokasi wisata di lereng merapi Magelang terekomendasi. Terjun Kedungkayang Salah satu spot foto di Kedung Kayang dengan latar belakang air terjun dan gunung merapi Foto– yosafatyk Sebuah air terjun yang mengali di kaki Gunung Merapi ini tampak indah. Berlokasi di Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang ini, pengunjung bisa menikmati kesegaran air terjun Kedungkayang. Air Terjun Kedung Kayang bisa ditempuh melalui jalan utama Magelang-Boyolali. Nantinya akan ditemukan plang penunjuk arah beruliskan Air Terjun Kedung Kayang. Area parkir kendaraan pun tidak jauh lagi. Usai membayar tiket masuk sebesar Rp dan tarif parkir Rp untuk sepeda motor, perjalanan menuju air terjun dilakukan dengan berjalan kaki. Nantinya akan dijumpai dua persimpangan, yakni ke spot panorama atas atau menuju titik air terjun. 2. Candi Asu WISATA Candi Asu di Kecamatan Dukun tampak dari depan dan sedang ada pengunjung Foto–Istimewa Candi Asu Sengi berlokasi di Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Sekitar 25 Km dari Candi Borobudur ke arah timur laut. Candi ini merupakan candi peninggalan jaman kerajaan Mataram Kuno dari trah Wangsa Sanjaya Mataram Hindu. Candi ini berada di lereng Gunung Merapi sebelah barat di tepian Sungai Tlingsing Pabelan. Di dekat candi tersebut terdapat 2 buah candi Hindu lainnya, yaitu Candi Pendem dan Candi Lumbung. Dalam prasasti-prasasti disebutkan bahwa Candi Asu Sengi merupakan tempat suci untuk melakukan pemujaan, baik pemujaan kepada arwah leluhur maupun para arwah raja-raja serta dewa-dewa. Tidak usah khawatir juga dengan harga tiket karena untuk masuk ke Candi Asu tidak dipungut biaya. Pengunjung hanya diminta biaya parkir saja untuk tambahan biaya perawatan. 3. Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan Tampak Gunung Merapi dari Pos Babadan Dukun Magelang Tempat ini merupakan salh satu lokasi terbaik untuk mengamati Gunung Merapi. Pos ini terletak 1278 m dari permukaan laut dan hanya berjarak 4,4 km arah barat laut dari puncak gunung. Untuk alamtnya masuk Desa Krinjing Kecamatan Dukun, Kabupatan Magelang, Jawa Tengah. Meskipun bukan sebuah tempat wisata secara resmi, namun banyak pengunjung yang berdatangan ke lokasi tersebut. Selain menikmati keindahan gunung merapi dari jarak dekat dan asrinya alam sekitarnya, pengunjung bisa belajar soal Merapi. Cukup membayar parkir saja karena memang belum ada tiket masuk kawasan ini. Menariknya lagi, kendaraan mobil bisa mencapai lokasi parkir pos ini. Karena memang jalan sudah beraspal dan cukup dilalui. Bisa melalui jalur evakuasi Mangunsoko atau pasar sayur soko Sewukan. Kami rekomendasikan lewat jalur Pasar Soko Sewukan karena jalannya lebih baik. 4. Jembatan Jokowi ISTIMEWA Tampak udara jembatan jokowi dan pemandangan indah alam disekitarnya Foto– 740aerialvideography Jembatan gantung Jokowi di lereng merapi sekarang tampil beda dan lebih keren. Tentunya lebih asyik buat berfoto ria dengan latar belakang gunung merapi.. Sebuah jembatan penghubung Desa Sumber dan Mangunsoko Kecamatan Dukun itu memang dikenal nama istilah Jembatan Jokowi nama presiden Indonesia dan diresmikannya 2017 silam. Kini jembatan besi dengan panjang 120 meter diatas sungai senowo tersebut penuh warna-warni karena dilakukan pengecatan. Tidak hanya itu sekarang September 2020 terdapa beberapa wahana bermain tambahan. Seperti kolam ikan dan taman bermain anak. Pengunjung cukup menbayar parkir saja di lokasi tersebut. Dan jangan lupa beli jajanan disana untuk membantu perekonomian warga. 5. Pasar Tradisi Lembah Merapi KEREN Sel;ain wisata kuliner, di Pasar Tradisi Lembah Merapi juga menyajikan spot foto keren berlatar belakang Merapi dan Merbabu. foto Istimewa Lokasi ini berlokasi di puncak bukit Gununggono Desa Banyubiru Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Pasar ini merupakan pasar wisata kuliner jadoel atau tempo dulu, dimana menawarkan berbagai jenis makanan dan minuman jawa kuno. Pasar ini hanya buka setiap hari Minggu pukul wib. Salah satu keunikan pasar berkonsep â€tempoe doeloe†adalah tidak berlakunya mata uang rupiah sebagai alat pembayaran. Model transaksi jual beli antara pembeli dengan pedagang wajib menggunakan dhono atau uang koin yang terbuat dari bambu. Untuk mendapatkan satu buah dhono, pengunjung dapat menukarkannya dengan uang sejumlah Rp 2 ribu rupiah. 6. OWA Jurang Jero Rumah Pohon di obyek wisata alam Jurangjero Srumbung Foto Istimewa Lokasi ini menyimpan beberapa potensi atraksi alam, antara lain pemandangan Gunung Merapi, hutan pinus, dan camping ground. Selain itu juga didukung dengan atraksi wisata Jeep, ATV, minitrail, taman bermain alam, dan kolam keceh. Untuk lokasinya masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi TNGM. Masih masuk wilayah Desa Ngargosoko, Srumbung, Kabupaten Magelang. Area ini didominasi pohon pinus merkusi dan beberapa lokasi dimanfaatkan masyarakat setempat untuk menanam rumput kolonjono. Potensi satwa terutama burung cukup tinggi di wilayah ini. Bagi Anda yang berkunjung ke tempat ini, dilarang membawa alat berburu, menyalakan api di sekitar kawasan itu, dan masih banyak lagi lainnya. Taman wisata ini cukup menyuguhkan pemandangan yang sangat eksotis. Pasalnya tumbuhan pinus yang tumbuh di sekitarnya membawa keindahan dan menyejukkan hawa di taman wisata ini. bsn
Yogyakarta - Wisatawan yang akhir pekan ini menghabiskan waktu liburannya ke arah lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta, bisa mampir untuk melihat Festival Bregada. Bregada atau seni keparajuritan, digelar Dinas Kebudayaan Sleman selama dua hari, Sabtu-Ahad, 10-11 Juni di kawasan lereng Gunung Merapi, persisnya Candibinangun, Pakem, ribuan orang perwakilan kelompok bregada dari 17 kecamatan di Sleman tampil dengan atraksi unik unggulannya untuk menghibur pengunjung. Mulai atraksi kepiawaian memainkan tombak, pedang, baris berbaris, hingga tari. Untuk melihat festival ini, wisatawan tak dipungut biaya. Gelaran itu terbuka gratis untuk umum sembari menikmati sejuknya hawa dingin lereng Gunung Merapi dan cuaca yang belakangan cerah."Festival ini sekaligus menjadi ruang untuk melakukan regenerasi seni prajurit bregada agar bisa terus lestari," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat membuka gelaran itu, Sabtu, 10 Juni BregadaFestival Bregada digelar di lereng Gunung Merapi, Candibinangun Pakem Sleman selama dua hari Sabtu-Minggu, 10-11 Juni 2023. sendiri sejarahnya merupakan seni budaya yang diadaptasi dari Prajurit Kraton Ngayogjokarto Hadiningrat. Zaman dulu, bregada mempunyai fungsi sebagai pasukan prajurit yang melindungi keraton dan wilayahnya dari serangan musuh. Namun saat ini, keberadaan bregada yang hampir ada di seluruh kabupaten/kota di Yogyakarta menjadi bagian tradisi yang dilestarikan agar tak punah. "Jadi dari festival ini kami terus mencari bibit unggul seniman Bregada Prajurit Tradisional, terutama kalangan generasi muda," ujar Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Edy Winarya mengatakan even ini diadakan selama dua hari, yakni 10-11 Juni 2023. "Selama dua hari itu, 17 kelompok bregada dari 17 kecamatan di Kabupaten Sleman bergiliran tampil," kata Pada hari pertama, Sabtu, ada sembilan kelompok yang tampil dan delapan kelompok sisanya akan tampil pada Ahad mulai pukul yang telah tampil pada hari Sabtu diantaranya bregada dari Kapanewon Pakem, Prambanan, Turi, Minggir, Moyudan, Kalasan, Mlati, Ngaglik, dan Godean. Sedangkan Ahad, atraksi bregada dari Kecamatan Cangkringan, Berbah, Depok, Seyegan, Tempel, Sleman, Gamping, dan Editor Rute Filosofi Prajurit Yogyakarta di Festival Bregada RakyatSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
YOGYAKARTA, Gunung Merapi pada 2010 mengalami erupsi besar. Letusan yang terjadi menimbulkan korban jiwa, dan menyebabkan rumah-rumah warga rusak. Tidak hanya itu, warga juga harus kehilangan ternak dan pertanian mereka. Peristiwa tersebut dari satu sisi menjadi pengalaman bagi masyarakat lereng Gunung Merapi dalam menghadapi lereng Gunung Merapi jadi semakin tangguh dan sadar pentingnya mitigasi bencana. Baca juga BPPTKG Sebut Erupsi Merapi Selanjutnya Makin Dekat, Tak Sebesar Letusan 2010 Dari pengalaman tersebut, warga Lereng Merapi di Desa Glagaharjo secara mandiri mendirikan Komunitas Siaga Merapi KSM. Bahkan pos pemantauan Gunung Merapi yang dibangun secara mandiri oleh KSM sempat dikunjungi oleh Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulan Bencana BNPB Lilik Kurniawan. WIKAN PRASETYA Gunung Merapi. Pos pemantauan tersebut menjadi salah satu ciri ketangguhan masyarakat dan dapat menjadi contoh bagi daerah lain. "Habis erupsi 2010, kami warga di Lereng Gunung Merapi itu sadar bahwasanya bencana Merapi itu rutin kan. Entah empat tahun sekali atau 10 tahun sekali, tetapi sesuai kata-kata Merapi tidak pernah ingkar janji," ujar Ketua Komunitas Siaga Merapi KSM Desa Glagaharjo, Rambat Wahyudi saat ditemui di Hunian Tetap Huntap Banjarsari, Desa Glagaharjo, baru-baru ini. Wahyudi menyampaikan kesadaran masyarakat terkait dengan mitigasi bencana Gunung Merapi di Glagaharjo masih sangat kurang. Baca juga Intensitas Kegempaan Gunung Merapi Meningkat, Status Masih Waspada Terbukti, saat erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu, banyak jatuh korban jiwa di Glagaharjo. Dari pengalaman tersebut, beberapa warga di Glagaharjo merasa pentingnya mitigasi bencana khususnya Gunung Merapi. WIJAYA KUSUMA Ketua Komunitas Siaga Merapi KSM Desa Glagaharjo, Rambat Wahyudi 39Sebab mereka tinggal di lereng gunung yang aktif. Beberapa warga kemudian pada 2011 mendirikan Komunitas Siaga Merapi KSM Desa Glagaharjo. "Berawal dari situ kami bersama warga yang peduli, mendirikan komunitas yang intinya menyadarkan warga masyarakat bahwa mitigasi bencana itu penting," ucapnya. Dari awal berdiri, Komunitas Siaga Merapi KSM bergerak untuk memberi edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana. Wahyudi mengaku, tidak mengalami kesulitan dalam mengedukasi masyarakat. Baca juga Belajar Hidup Selaras dengan Alam dari Warga Lereng Gunung Merapi Sebab, masyarakat Glagaharjo mempunyai pengalaman mengalami peristiwa erupsi Gunung Merapi 2010. "Alhamdulilah tidak ada kesulitan, karena kami, warga juga kan mengalami sendiri. Warga sangat senang dan support sekali," ungkapnya. Selain itu KSM juga membuat rambu-rambu jalur evakuasi, termasuk titik-titik kumpul bagi masyarakat. Alhasil, saat ini warga sudah paham harus berbuat apa ketika harus mengungsi, termasuk apa saja yang dibawa. "Sembilan tahun ini kami berdiri, alhamdulilah sudah berhasil menyadarkan warga. Jadi warga sudah paham, mereka sudah berkemas-kemas untuk barang-barang berharga, nanti mengungsi harus kemana, titik kumpul sudah kita petakan, warga tinggal kumpul, kita siapkan sarana evakuasi," sebutnya. dok. Bukit Sanjaya Tempat wisata di Boyolali bernama Bukit Sanjaya yang menawarkan pemandangan Gunung 2018, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi BPPTKG Yogyakarta menaikan status Gunung Merapi dari normal menjadi waspada level II. Sejak itu KSM secara mandiri turut aktif memantau Gunung Merapi di Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman dengan mendirikan tenda. "Awalnya Kami mendapat bantuan tenda dari BPBD. Kami memantau siang, malam, hujan, panas ya di bawah tenda," urainya. Baca juga Cerita Petani Kopi di Lereng Gunung Merapi, Erupsi Jadi Berkah Seiring berjalannya waktu, ada pemikiran untuk membangun pos pengamatan yang permanen, sebab tenda juga tidak tahan lama. Karena terkena panas dan hujan, tenda banyak yang berlubang. Hal itu membuat orang yang bertugas berjaga menjadi tidak nyaman. dok. Instagram kopimerapi_ Tempat ngopi dengan pemandangan Gunung Merapi bernama Warung Kopi Merapi di bersama warga Desa Nglagaharjo kemudian bergotong-royong untuk membangun pos pemantauan secara mandiri. Pembangunan juga dibantu oleh pemerintah Kecamatan Cangringan. "Dari situ kami bersama-sama di bantu warga Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, sama Srunen, ya ada yang bantu batu, ada yang pasir. Banyak warga yang peduli membangun pos pemantauan secara mandiri, ya Alhamdulilah bisa berdiri," tegasnya. Baca juga Hidup Penuh Berkah di Lereng Gunung Merapi Pos Pemantauan yang dibangun terdiri dari dua lantai. Aktivitas pengamatan dilakukan dari lantai dua. "Ada warga juga yang membantu WiFi juga. Saya tidak meminta, tetapi mereka membantu memasang WiFi, membayar WiFi, membantu pagar juga, saya sangat berterima kasih dengan warga-warga yang di sana," ungkapnya. Rambat Wahyudi menuturkan saat ini ada 50 orang yang tergabung dalam Komunitas Siaga Merapi KSM Glagaharjo. Mereka secara bergantian bertugas di pos untuk melakukan pemantauan aktivitas Gunung Merapi. "Kita melakukan pemantauan secara visual selama 24 jam, setiap piket ada lima orang. Kita juga ada sirine, jadi kalau erupsi sirinenya dibunyikan sebagai tanda dan kemarin sudah kita coba juga saat erupsi," bebernya. Menurutnya, setelah ada pos pemantauan warga merasa lebih tenang. Sebab, selama 24 jam, ada yang memantau aktivitas Gunung Merapi meski hanya secara visual. "Warga senang, berterima kasih dan support, bahkan sering kali ada yang datang ke pos membawa teh, dan makanan untuk teman begadang. Ya suport mereka seperti itu," bebernya. Meski memantau secara visual, KSM juga memperhatikan setiap informasi terkait Gunung Merapi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi BPPTKG Yogyakarta. "Kami selalu berkoordinasi dan memantau informasi BPPTKG. pemantauan visual kan kalau kelihatan, tapi kalau tertutup kabut ya memantau sinyal seismik di HT," ungkapnya. Baca juga Petani Sayur Merapi Daripada Busuk Sia-sia, Lebih Baik Disedekahkan Disampaikannya, hampir setiap warga di Glagaharjo memiliki Handy Talkie HT. Mereka membeli HT dengan menggunakan uang pribadi sebagai alat komunikasi. "Ya untuk komunikasi dan mendengarkan informasi, termasuk informasi aktivitas Gunung Merapi. Selain tidak perlu pulsa, karena disini sinyal juga bisa dibilang sulit," tuturnya. Menurutnya dengan segala upaya mitigasi bencana yang dilakukan. Termasuk membangun kesadaran warga tujuanya agar ketika terjadi bencana bisa meninimalisir jumlah korban. "2010 di sini korban hampir 17 an orang lebih. Target kami, memang zero korban jika misalnya ada erupsi lagi, kami terus aktif memberikan sosialisasi," tegasnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
mendung di lereng merapi 7